Bank Indonesia bersama Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran (IKA UNPAD) lakukan sosialisasi dan edukasi terhadap percepatan pengembangan ekonomi digital melalui QRIS.
Hal ini disampailan melalui Webinar dengan tema "Sosialisasi dan Edukasi Digitalisasi Perekonomian Nasional QRIS bersama IKA UNPAD" yang diselenggarakan pada Rabu, 30 Juni 2021.
QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, UMKM Indonesia memegang perna penting dalam perekonomian digital Indonesia. Sementara itu, gak semua UMKM memiliki rekening perbankan.
Hal ini tentu saja didasari oleh kendala pemasaran online, salah satunya kurang kompetensi dan infrastruktur.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan bahwa ada beberapa tantangan bagi UMKM yang saat ini menjadi backbone perekonomian negara.
"Oleh karena itu, perwaklian Bank Indonesia berkerja sama dengan Kementerian terkait, untuk mendorong UMKM dengan program pembinaan. Bagaimana membuat UMKM dibina sesuai dengan kelasnya sampai pada ujungnya yakni eksport," ujar Rosmaya Hadi dalam Webinar pada Rabu, 30 Juni 2021.
BI Targetkan 12 Juta Merchan QRIS
Rosmaya Hadi juga mengatakan bahwa ada sekitar 87,5 UMKM yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Sementara itu, UMKM yang memiliki kelembagaan dan melakukan digitalisasi lebih bertahan ditengah pandemi. Hal ini lah yang membuat BI melakukan kebijakan pegembangan UMKM dengan salah satu caranya adalah melakukan korporatisasi.
Baca Juga: Percepat Uji Klinis, Erick Thohir Siap Produksi 4,5 Juta Ivermectin
Selain korporatisasi, juga mendorong penguatan kapasitas SDM dan usaha dari UMKM itu sendiri. Setelahnya, pembiayaan degan mendorong perbankan menyalurkan pembiayaan.
Oleh karena itu, Bank Indonesia menargetkan 12 juta merchant QRIS di Indonesia untuk membantu percepatan pengembangan ekonomi digital.
Sementara pertahun 2020 kemarin, sudah ada sebanyak 6 juta merchant di 34 provinsi, 480 kabupaten/kota, dan 85% diantaranya adalah UMKM, tercatat telah menggunakan QRIS yang didukung infrastruktur dari 52 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) berizin.
Launching QRIS di aplikasi MyUnpad dan Endowment Fund IKA UNPAD
Selain melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap percepatan pengembangan ekonomi digital melalui QRIS, dalam Webinar tersebut juga meresmikan launching QRIS di aplikasi MyUnpad.
Peluncuran ini ditandai dengan Endowment Fund atau sumbangan dari Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran atau IKA UNPAD melalui QRIS di aplikasi MyUnpad.
Wakil Ketua Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA UNPAD) Adrian Zakhary mengungkapkan Webinar tersebut bisa menjadi edukasi terhadap digitalisasi perekonomian di Indonesia.
"Digitalisasi Perekonomian Nasional melalui QRIS bersama Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Padjadjaran (Unpad) bertujuan untuk meningkatkan awareness terhadap digitalisasi perekonomian di Indonesia dan diseminasi kebijakan Bank Indonesia khususnya terkait penggunaan QRIS," ujar Adrian Zakhary.
Baca Juga: Erick Thohir Apresiasi Tadex Sebagai Paltform Transformasi Digital
Dia juga berharap agar sumbangan kepada UNPAD bisa dipermudah melalui QRIS.
"Saya berharap para alumni yang ingin memberikan Endowment Fund kepada Unpad, sebagai Dana Abadi, bisa lebih dipermudah dengan adanya QRIS ini. Bagi para alumni, ayo kita manfaatkan program ini untuk memberikan sumbangsih kita untuk Almamater tercinta, dan bersama-sama kita jadikan #UnpadOnTop baik dari sisi akademi, alumni hingga menghasilkan karya untuk negeri," ungkapnya.
Share to:
Related Article
-
Virus Corona Semakin Mewabah, Inilah Jenis Masker Untuk Covid-19
Update|March 23, 2020 22:00:00