Pengalaman Naik Gunung Malam 1 Suro RJL 5: Ada Sosok Hitam Putih, Rokok Berubah Jadi Daun

Pengalaman Naik Gunung Malam 1 Suro RJL 5: Ada Sosok Hitam Putih, Rokok Berubah Jadi Daun

Pengalaman Naik Gunung Malam 1 Suro RJL 5: Ada Sosok Hitam Putih, Rokok Berubah Jadi Daun

Kolase Foto pengalaman naik gunung malam 1 Suro RJL 5 (Foto: YouTube RJL5)


Seorang pendaki bernama Randi sempat menceritakan pengalamannya naik gunung Gede Pangrango tepat pada malam 1 Suro, malam di mana identik dengan beragam hal mistik.

Dalam video yang diunggah oleh RJL 5 ini, Randi menceritakan pengalamannya pada tahun 2000 tepat pada 1 Muharam atau 1 Suro. 

Randi sempat mengalami beragam hal mistis yang di luar nalar manusia, seperti rokok berubah jadi daun hingga sosok hitam putih yang mengikuti Randi dan rombongan. 

BACA JUGA: Daftar Larangan Malam 1 Suro Menurut Jawa dan Islam, Dilanggar Bakal Ada Kesialan?

Awal mula cerita Randi 

Randi awalnya mendaki gunung dan berangkat dari Jakarta bersama 8 orang temannya. Saat itu, ia dan teman-temannya mendaki pada pukul 11 malam. 

Mereka sampai di post terakhir atau di Kandang Badak tepat pada pukul 3.00 pagi. Mereka sempat berisitirahat dan makan lalu mulai mendaki puncak (Summit) pada pukul 04.00 pagi.

Mereka sempat berencana turun ke Surya Kencana, namun beberapa temannya ingin memutuskan untuk bermalam di puncak. Lalu pada hari berikutnya, mereka turun ke Surya Kencana dan berencana menginap lagi. 

Mulai merasakan hal mistis

Pada sore hari, Randi dan 7 temannya memutuskan untuk turun menuju pos pendakian Puteri. Saat mulai perjalanan turun, mereka mendengar adzan maghrib dari salah satu tenda pendaki. Salah satu teman Randi, Bastio memintanya untuk berhenti terlebih dahulu. 

Namun, Randi dan teman-temannya tetap melanjutkan perjalanannya karena taku terlalu malam. Tak lama berjalan, adik Randi bernama Rian terpeleset. Semua anggota rombongan tersebut justru tertawa dan melanjutkan perjalanan. 

Ternyata kejadian tersebut adalah salah satu pertanda dan pengingat bagi mereka yang semestinya berhenti saat adzan magrib. Dari situlah, banyak kejadian mistis yang dialami oleh Randi dan teman-temannya. 

BACA JUGA: Kumpulan Misteri Malam 1 Suro, Apakah Berkaitan dengan Islam Muharram 1443 H?

Kejadian mistis bertemu 3 pendaki

Saat mulai melanjutkan perjalanan, Randi merasa ada yang aneh dengan jalur pendakian Putri yang biasa ia lalui. Pasalnya, sudah 3 atau 4 kali ia melalui jalur tersebut dan cukup familiar namun saat itu, ia dihadapkan pada jalur yang sebelumnya tak pernah ia lalui. 

Dari yang seharusnya mengikuti jalur ke kanan, Randi melihat jalur tersebut terdapat lobang besar dan penuh dengan sampah hingga tak bisa dilalui. Dari situlah ia memutuskan untuk mengambil jalur kiri, jalur yang tak pernah ia lalui sebelumnya. 

Tak lama dari pertigaan badak tersebut, anehnya Randi bertemu dengan tiga orang pendaki yang saat itu tengah berada di salah satu pos. Namun, ia melihat satu pendaki seperti kedinginan, dan yang satu tengah merangkak di tanah hinga ke atas. 

Salah satu dari 3 pendaki tersebut menyapa Randi. Bastio pun sempat mengobrol dengan salah satu pendaki tadi. Namun tiba-tiba salah satu teman mereka, Uwi teriak dan memberitahu bahwa ada palang yang menutupi jalan ke kiri. 

Akhirnya, Uwi pun melebarkan palang tersebut agar teman-temannya bisa melewati jalur kiri dan melanjutkan perjalanan menuju ke Pos Pendakian awal Putri. Uwi lah orang pertama yang melalui dan masuk ke dalam jalur kiri di simpang Maleber. 

Diikuti bayangan hitam

Mereka terus berjalan hingga pukul 11 malam. Namun, jalanan yang mereka lalui seolah tak pernah dilewati oleh orang karena penuh dengan daun kering. 

Sampai akhirnya mereka berhenti sejenak untuk diskusi akan melanjutkan perjalanan atau balik arah kembali ke atas. Namun, saat berhenti mereka menemui sebungkus rokok yang sudah kering, artinya jalanan tersebut dilalui oleh orang. Dari situlah mereka melanjutkan perjalanan. 

Rokok tersebut dikantongi oleh Randi. Perjalanan tersebut terus berlanjut. Saat perjalanan tersebut, mereka seolah diikuti dan diperhatikan oleh sosok bayangan hitam dan putih. 

Tepat saat pukul 12 malam, Bastio, Uwi, Randi dan teman-temannya memutuskan untuk mendirikan tenda dan menginap semalam lagi. Randi sempat membuka rokok yang dikantonginya tadi, namun saat dikeluarkan ternyata rokok tersebut hanyalah dedaunan. Saat tenda telah berdiri, mereka juga sempat mendengarkan auman macan, namun mereka berusaha untuk beristirahat untuk menunggu pagi sehingga jalan akan lebih terang dan terlihat. 

Betapa kagetnya mereka saat pagi datang dan melihat tepat di samping tenda yang mereka dirikan ternyata adalah jurang. Jika tepat pada jam 12 malam tadi tak berhenti, mereka mungkin masuk ke dalam jurang. 

Tersesat di hutan belantara gunung Gede Pangrango

Mereka sempat tersesat di hutan belantara gunung Gede Pangrango. Mereka sempat mendengar suara motor dan meyakini bahwa itu adalah tanda adanya petani yang tengah mengambil hasil kebun. 

Namun saat mengikuti suara tersebut, mereka justru kembali tersesat dan tak juga menemui sumber suara motor tadi. Uwi dan kawan-kawan kembali dihadapkan pada pertigaan. Mereka sempat berdebat karena berbeda pendapat soal jalur yang akan merekea lalui. Dari situlah mereka berdoa dan mencoba meyakini jalan kanan adalah yang terbaik. Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan dan mengambil jalan arah kanan. 

Mereka akhirnya menemukan sungai dan mengikuti jalan sungai tersebut. Rombangan dari Tanah Abang ini sempat diteriaki oleh sekelompok petani dari sebrang sungai, para petani tersebut mencegah rombangan ini untuk mengikuti jalur sungai. 

Akhirnya mereka berhasil bertemu perkampungan dan bapak-bapak yang berteriak kepada mereka. Saat beristirahat, bapak-bapak tadi sempat bercerita bahwa beberapa tahun silam sempat ada pendaki yang tersesat dan hanya dua orang. Namun ternyata mereka awalnya berlima dan kehilangan 3 temannya. Kawanan tersebut berasal dari Bekasi. 

Rombongan tersebut pun meyakini bahwa 3 orang pendaki yang mereka temui itu adalah sosok pendaki yang hilang beberapa tahun silam. Setelah itu, mereka pun berhasil pulang ke Jakarta. 

BACA JUGA: Tata Cara Amalan Malam 1 Suro ala KH Abdul Ghofur Pengurus Ponpes Sunan Drajat, Banyak Manfaat

Nah itulah pengalaman naik gunung Gede Pangrango tepat pada malam 1 Suro, malam di mana identik dengan beragam hal mistik. Randi berpesan bahwa ketika waktunya sholat para pendaki harus tetap sholat dan berhenti sejenak dari pendakian. 




pengalaman naik gunung Gedenaik gunung Gede PangrangoPengalaman Naik Gunung malam 1 SuroMalam 1 Suronaik gunung Gede PangrangoRJL 5

Share to: