Dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupaya untuk mewujudkan keseimbangan pertumbuhan ekonomi, melalui berbagai program intervensi nih gaes.
Untuk itu, Menteri BUMN Erick Thohir gaungkan gotong royong dengan membangun ekonomi umat. Di mana Kementerian BUMN akan mendorong program-program penguatan ekonomi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah, dan ekonomi berbasis syariah atau ekonomi umat, termasuk dalam hal pembiayaan dan program pendampingan. Wah, keren ya gaes!
“Keberpihakan terhadap pelaku UMKM dan ekonomi syariah akan kami tingkatkan, demi tercapainya keseimbangan ekonomi,” kata Menteri BUMN Erick Thohir saat kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Al Ittifaq, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, pada Minggu 10 Oktober 2021.
BACA JUGA: Perkuat Ketahanan Pangan, Kementerian BUMN Siap Suntik Modal untuk UMKM dan Koperasi Gaes!
Pada kesempatan itu, Menteri BUMN mengapreisasi Ponpes Al Ittifaq yang bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi desa dan mendidik para santrinya untuk menjadi pengusaha daerah gaes.
Gak cuma itu aja, Erick Thohir juga mengungkapkan tiga program besar kementeriaannya dalam upaya penguatan ekonomi syariah lho.
Pertama, pihaknya berupaya agar bagaimana keuangan syariah harus juga jadi bagian kehidupan masyarakat. Kedua, bangkitnya industri halal, dan ketiga, ekonomi umat harus jadi pusat produksi ekonomi Indonesia.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong terbentuknya sebuah lokomotif besar ekonomi syariah, dengan penggabungan Bank Syariah Indonesia (BSI), yang akhirnya menghasilkan bank terbesar ketujuh di Indonesia. Wah, keren banget ya gaes!
“Nilai aset BSI mencapai Rp 240 triliun. Artinya, sudah ada lokomotif besar ekonomi syariah yang bisa mendukung program-program berbasis syariah,” tambah Erick.
BACA JUGA: Alasan Erick Thohir Satukan Pelindo, Anak Muda Wajib Tahu Gaes
Sementara untuk usaha kecil menengah, pihaknya mendorong lahirnya lokomotif dengan penggabungan program BRI, PNM, dan Pegadaian untuk menjadi kekuatan besar yang mendukung UMKM. Penggabungan ketiga BUMN ini menghasilkan nilai aset Rp 96 triliun yang berasal dari market.
“Nah, ketika kedua lokomotif ini berjalan, BSI dan BRI, maka kita sudah punya alat intervensi untuk mewujudkan keseimbangan ekonomi,” jelasnya.
Erick mengatakan dengan kolaborasi antara Kementerian BUMN serta Kementerian Koperasi dan UKM, bisa menjadi ekosistem yang sehat di sektor ketahanan pangan gaes.
“Dengan adanya korporasi petani dan pendampingan dari Kementerian Koperasi dan UKM, maka Kementerian BUMN bisa mendukung dari segi pembiayaan, juga pendampingan,” ucap Erick.
Selain itu, ia juga memastikan Kementerian BUMN akan solid bersama Kementerian Koperasi UKM, untuk intervensi program dalam rangka keseimbangan ekonomi lho gaes.
“Dengan gotong royong antar kementerian, swasta, dan pesantren, kita bisa yakinkan ekonomi umat bisa bangkit. Bukan hanya jadi obyek yang selama ini disebut banyak orang, tapi jadi subyek yang bergulir dan berjalan,” kata Erick Thohir mengakhiri.
Share to:
Related Article
-
Jadi Wakil Ketua IKA UNPAD, Adrian: Milenial dan Gen Z di IKA Unpad Jawaban Bonus Demografi
Adrian Zakhary|October 17, 2020 17:21:23