Berikut adalah kronologi lengkap pelecehan seksual seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau (UNRI) oleh sang dekan, Syafri Harto. Dibungkam dosen lain gaes!
Syafri Harto adalah seorang dosen sekaligus dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau (UNRI). Belakangan ini namanya menjadi sorotan karena seorang mahasiswi buka suara bahwa dirinya telah mendapatkan pelecehan seksual.
Kabar ini sudah mencuat sejak 27 Oktober 2021 kemarin, melalui sebuah rekaman video penjelasan kronologi lengkap pelecehan yang diduga dilakukan oleh dekan UNRI ini.
Baca Juga: Iklan Kim Seon Ho di 11STREET dan La Roche-Posay Kembali Muncul, Comeback Semakin Dekat?
Identitas terduga korban hingga saat ini belum diketahui, namun dia menyebutkan bahwa pelakunya adalah Syafri Harto dan terjadi di lingkungan kampus saat hendak melakukan bimbingan proposal skripsi.
Awal Mula Terjadinya Pelecehan Seksual dari Terduga Korban oleh Syafri Harto
Dilansir dari akun Instagram @mahasiswa_universitasriau, mahasiswa terduga korban menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi saat bimbingan skripsi.
"Saya melakukan bimbingan proposal skripsi di ruangan dekan FISIP UNRI. Di dalam ruangan tersebut, kami hanya berdua tidak ada orang lain," ungkapnya.
Terduga korban mengatakan bahwa Syafri Harto melontarkan beberapa pertanyaan dengan kata-kata yang membuatnya merasa tidak nyaman. Dia mengungkapkan bahwa dekan FISIP UNRI tersebut mengeluarkan kata-kata "i love you" yang membuatnya terkejut.
Usai melakukan bimbingan, terduga korban hendak berpamitan pulang. Saat ingin bersalaman, dia mengungkapkan sang dekan memeluknya.
"Beliau langsung menggenggam kedua bahu saya, mendekatkan badannya kepada saya lalu beliau menggenggam kepala saya dengan kedua tangannya. Setelah itu dia mencium pipi sebelah kiri saya dan kening saya," lanjutnya.
Terduga korban mengaku sangat terkejut dan ketakutan. Syafri Harto bahkan meminta terduga korban untuk menunjukkan bibirnya disaat dia tertunduk karena lemas dan ketakutan.
"Setelah saya mendorong bapak Syafri Harto, dia mengatakan ;'yaudah kalau gak mau'. Saya langsung buru-buru meninggalkan ruang dekan," jelasnya.
"Saya meninggalkan kampus dalam keadaan yang sangat gemetar, saya merasa ketakutan dan merasa sangat dilecehkan oleh bapak Syafri Harto. Saya mengalami trauma yang sangat berat," ujarnya sambil menahan tangis.
Terduga Korban Sempat Melapor, Namun Ditertawakan
Setelah kejadian tersebut, terduga korban sempat melaporkan kejadian ini kepada salah satu dosennya.
"Saya meminta beliau untuk menemani saya untuk menemui ketua jurusan untuk melaporkan kasus ini dan agar bisa mengganti pembimbing proposal saya,"
Sayangnya, di hari perjanjian mereka bertemu dengan ketua jurusan, dia malah mendapat ancaman dari sang dosen. Keduanya bertemu di kedai kopi dan meminta terduga korban untuk mengurungkan niatnya melaporkan Syafri Harto.
"Jangan sampai karena kasus ini, pak Syafri Harto bercerai dengan istrinya," kata terduga korban menirukan kata-kata sang dosen.
Dosen tersebut juga meminta terduga korban untuk bertabah tanpa perlu membesarkan masalah pelecehan seksual tersebut.
"Di hari itu juga, akhirnya kami bertemu didampingi oleh dosen yang berusaha mencegah saya tadi. Disana ternyata di depan ketua jurusan dia menyalahkan saya atas kecerobohan saya yang tidak menggunakan SK dalam melakukan bimbingan proposal," lanjutnya.
Alih-alih membahas pelecehan seksual, Syafri Harto diduga berusaha menjatuhkan terduga korban dengan embel-embel SK tersebut.
Merasa diintimidasi, terduga korban diceramahi hingga disebut bahwa pelecehan seksual yang dilakukan Syafri Harto hanya sebuah kecelakaan saja.
Bahkan beberapa perkataan dari para dosen keluar dan menyakiti hatinya seperti kata-kata "hanya dicium saja" sambil tertawa.
"Saya ingin meminta pertanggung jawaban atas perlakuan beliau yang tidak pantas kepada saya."
Baca Juga: Dikenal Angker, Ini Kisah Mistis Tol Nganjuk Tempat Kecelakaan Tewaskan Vanessa Angel dan Suami
"Saya merasa tidak ada perlindungan, tidak ada kepedulian dari pihak jurusan dan ada beberapa pihak yang mencoba melindungi bapak Syafri Harto."
Terduga Korban Dilarang Menceritakan Kejadian Pelecehan Seksual yang Diduga Dilakukan Syafri Harto
Tak hanya ditertawakan saat melapor, terduga korban juga diminta untuk diam dan tidak boleh membocorkan kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Syafri Harto tersebut.
Tak hanya itu, dosen yang mengintimidasinya juga memintanya untuk menghubungi Syafri Harto dan bertemu secara langsung.
"Beliau tidak memikirkan perasaan saya sebagai korban dipaksa untuk menemui pelaku yang bahkan ketika saya membayangkan wajah bapak tersebut, saya mengalami ketakutan yang luar biasa," ungkapnya.
Syafri Harto juga terus menghubunginya dengan nomor-nomor baru dan juga mengiriminya pesan.
Baca Juga: Security Komplek Vanessa Angel Sebut Sopir Kecelakaan Begajulan, Tubagus Jody Berpeluang Tersangka?
Tak hanya itu, dekan UNRI ini juga berusaha menghubungi keluarga terduga korban dan memberikan alasan bahwa dia menciumnya hanya sebagai anak.
Nah, itu dia kronologi lengkap pelecehan seksual seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau (UNRI) oleh sang dekan, Syafri Harto.
Share to:
Related Article
-
Gak Bisa Pergi Ke Klinik Kecantikan? Yuk Rawat Wajah di Rumah dengan 5 Langkah Ini
Update|April 04, 2020 08:00:00