Fakta-fakta Vaksin Covovax, Vaksin Covid-19 yang Baru Disahkan BPOM

Fakta-fakta Vaksin Covovax, Vaksin Covid-19 yang Baru Disahkan BPOM

Fakta-fakta Vaksin Covovax, Vaksin Covid-19 yang Baru Disahkan BPOM

Fakta-fakta Vaksin Covovax (Foto: Istimewa)


Yuk simak fakta-fakta dari vaksin Covovax, vaksin Covid-19 yang baru disahkan BPOM.

Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ) telah memberi persetujuan perluasan Emergency Use Authorization (EUA) Vaksin Covovax untuk penambahan posologi dosis booster homolog untuk usia 18 tahun atau lebih.

Izin vaksin COVID-19 Covovax diberikan secara homolog, artinya hanya ditujukan untuk penerima dosis pertama dan kedua yang serupa.

Baca Juga: Apakah Vaksin HPV Gratis? Ini Alsan Kemenkes Wajibkan Vaksin Kanker

Masih belum kenal dengan vaksin Covovax ini? Yuk simak fakta-fakta dari vaksin Covovax, vaksin Covid-19 yang baru disahkan BPOM.

Vaksin Covovax Adalah

Vaksin Covovax merupakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan dengan platform protein subunit glikoprotein spike. Vaksin ini diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt. Ltd., India dan didaftarkan di Indonesia oleh PT Indofarma.

Masuk Daftar 13 Vaksin yang Dapat Persetejuan EUA di Indonesia

BPOM telah memberi persetujuan perluasan Emergency Use Authorization (EUA) Vaksin Covovax untuk penambahan posologi dosis booster homolog untuk usia 18 tahun atau lebih.

Hal ini membuat vaksin Covovax masuk ke dalam daftar 13 vaksin yang persetujuan di EUA di Indonesia.

"Vaksin Covovax merupakan satu dari 13 vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia pada 31 Oktober 2021, dengan indikasi untuk vaksinasi primer pada usia 18 tahun atau lebih," tulis BPOM.

Efektif Untuk Usia 18 Tahun Keatas

Saat dilakukan uji percobaan, Respons imun pasca disuntik vaksin Covovax disebut tinggi pada kelompok usia 18 tahun ke atas. Hasil studi menunjukkan titer antibodi Imunoglobulin G (IgG) di 28 hari setelah divaksinasi COVID-29 booster meningkat sebanyak 33,7 kali dibandingkan sebelum disuntik booster.

"Jadi, setelah EUA diberikan, BPOM juga memberikan edukasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat. Selanjutnya, BPOM juga akan terus mengevaluasi efektivitas dan keamanan Vaksin Covovax sebagai vaksin booster homolog," ujar Kepala BPOM.

Efek Samping

Berdasarkan hasil riset uji percobaan, para penerima vaksin Covovax ini akan merasakan beberapa gejala efek samping yang berbeda, diantaranya adalah:

- Nyeri lokal (23,9% -3 2%)

- Tenderness (9,9% – 11,4%)

- Sakit kepala (15,5% – 19,9%)

- Kelelahan/fatigue (8,7% – 17,9%)

- Nyeri otot/myalgia (8,5% – 15,5%)

- Demam (3,5% – 14,4%)

Baca Juga: Vaksin Booster jadi Syarat Perjalanan Domestik Mulai 17 Juli 2022!

Nah, itulah fakta-fakta dari vaksin Covovax, vaksin Covid-19 yang baru disahkan BPOM.




Vaksin Covid-19Vaksin CovovaxFakta Vaksin CovovaxTentang Vaksin CovovaxVaksin Covovax adalahEfek samping Vaksin CovovaxGejala Vaksin Covovax

Share to: