OJK Tingkatkan Pengawasan Industri Kripto & Keuangan Digital

Industri kripto saat ini tengah menuai perhatian dunia sebab mengalami kenaikan yang mencapai lebih dari 1 miliar. Hal ini juga mendapat perhatian dari Pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan penguatan dan pengawasan industri tersebut.

Otoritas Jasa Keungan (OJK) meningkatkan pengawasan terkait industri kripto dan keuangan digital lewat inovasi teknologi sektor keuangan dalam penerbitan Peraturan OJK Nomor 3 Tahun 2024 (POJK 3/2024) tentang Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan.

Baca juga: El Salvador Bisa Jadi Negara Kaya Berkat Bitcoin, Pakar Ungkap Peluang di Indonesia

Tentunya langkah ini diambil agar Industri Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) dapat berperan besar dalam pertumubuhan ekonomi nasional dan stabilitas keuangan. OJK juga melakukan koordinasi dengan Bappeti dan Bank Indonesia terkait kewenangan pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital dari Bappeti kepada OJK. 

Pakar teknologi digital sekaligus Founder MAJA Labs, Adrian Zakhary mengapresiasi langkah konkret yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mendukung perkembangan perkembangan industri Kripto di Indonesia. 

“Melihat minat dari masyarakat Indonesia yang kini mulai terbuka pada industri kripto, sudah sewajarnya Pemerintah mengambil langkah preventif,” kata Adrian. 

“Terlebih saat ini kondisi bitcoin sedang mengalami kenaikan karena pengaruh kondisi global, termasuk kenaikan suku bunga, eksistensi ETF Bitcoin dan keputusan dari SEC (Securities and Exchange Commission)," sambungnya.

Baca juga: Harga Kripto Naik, Adrian Zakhary Sebut Bitcoin Sudah Dapat Pengakuan Global

Dalam hal ini OJK juga menyusun MOU dengan Bank Negara Malaysia, Monetary Authority of Singapore, dan Dubai Virtual Asset Regulatory Authority (VARA) terkait kerangka kebijakan, pengaturan, dan pengawasan ITSK, aset keuangan digital termasuk kripto.

“Dukungan secara edukasi juga diperlukan, pemerintah ada baiknya merangkul sejumlah komunitas untuk memberikan edukasi pada masyarakat terkait perkembangan industri Web 3 di Indonesia, termasuk kripto” ujar Adrian.