Prayogo PH: Film Oppenheimer Itu Prestasi Besar atau Dosa Terbesar AS?

Prayogo PH: Film Oppenheimer Itu Prestasi Besar atau Dosa Terbesar AS?

Prayogo PH: Film Oppenheimer Itu Prestasi Besar atau Dosa Terbesar AS?

Fakta Menarik Oppenheimer (Foto: IMDB)


Film Oppenheimer yang tayang pada tahun 2023 lalu sukses besar menjadi box office tak hanya di Amerika Serikat, melainkan di beberapa negara lainnya.

Film Oppenheimer sendiri menceritakan kisah nyata Bapak Bom Atom, Julius Robert Oppenheimer yang merancang bom untuk dua kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaski pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Kisah Oppenheimer ini pun menjadi perdebatan publik, ada yang menganggapnya sebagai prestasi besar, ada pula yang menganggapnya sebagai dosa terbesar bagi Amerika Serikat itu sendiri.

Dan berikut adalah fakta menarik dari Oppenheimer dari tim Pusat Penarangan Politik (Puspenpol) yang dikurasi oleh Direktur News Puspenpol, Prayogo PH.

Oppenheimer Sebagai Jendela Realitas

Prayogo menuturkan film Oppenheimer tak hanya tentang Oppenheimer itu sendiri, melainkan juga tentang sisi politik internasional Amerika Serikat yang melahirkan dua perdebatan, prestasi besar atau dosa besar?

"Film Oppenheimer tak tentang personalitas tokohnya saja, melihat dari sisi politik internasional atau hubungan internasional. Masyarakat AS terbelah dua dalam keputusan penggunaan bom nuklir," ungkap Prayogo.

Oppenheimer Sebagai Prestasi Besar AS

Kelompok pendukung perang menyatakan bom atom sebagai "bargain" politik dan kekuatan besar AS. Dengan kata lain, mereka menganggap bom atom yang dirancang Oppenheimer ini sebagai prestasi besar AS.

Oppenheimer Sebagai Dosa Besar AS

Sementara itu, kelompok penentang perang menyatakan bom atom sebagai simbol kejahatan perang. Mereka menganggap bom yang dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki itu sebagai dosa terbesar AS.

Bom Atom Lebih Efektif Dibanding Kirim Pasukan?

Menteri Pertahanan Amerika Serikat pada masa itu, Henry Stimson menyebut bombing lebih efektif daripada kirim pasukan untuk invasi.

Namun menurut Rufus Edward Miles, Jr dalam karyanya "The Strange Myth of Half a Million American Lives Saved" mengatakan pernyataan tersebut adalah angka bodong.

Sebuah film berjudul "The Beginning or the End" menjadi propaganda AS dalam menjustifikasi bom atomnya. Film itu mengklaim beberapa hari sebelum bombing, pihak AS menyebarkan ribuan pamflet ke Nagasaki dan Hiroshima agar warga sipil mengungsi. Namun Alex Wellersteim, seorang ahli nuklir AS mengungkapkan hal itu adalah fiktif.




OppenheimerPrayogo PHPuspenpol

Share to: