Sindoedarsono Soedjojono atau S. Sudjojono dikenal sebagai seniman legendaris Indonesia yang sangat dihormati oleh pelaku dan juga pecinta seni di Indonesia, Salah satunya adalah Founder MAJA Labs, Adrian Zakhary.
Dalam sesi talkshow "S. Sudjojono: A Creative, Beutiful Mind" yang dihadirkan ArtMoments Jakarta 2024, Adrian Zakhary membicarakan sosok S. Sudjojono bersama dengan Nathalie Ezmeralda (Fashion Designer & Songwriter), serta Thufeil Hadi (Interior Designer).
Baca Juga: ArtMoments Jakarta 2024 Usung Tema 'Renewal': Refleksi Pertumbuhan dan Transformasi
Adrian mengatakan Sudjojono sebagai sosok seniman yang punya segudang pengalaman dan sangat memahami seni rupa murni.
"Kalau kita melihat secara fundamental, beliau sangat memahami tentang seni rupa murni. Beliau menempuh banyak pengalaman, sudah melalui berbagai macam fase kehidupan. Beliau punya banyak ide yang beliau wujudkan," kata Adrian Zakhary di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Sabtu (10/8).
Adrian yang juga seorang kolektor seni, menyebut Soedjojono sebagai sosok seniman yang penuh misteri dalam setiap karyanya.
"Pada akhirnya menurut aku, Soedjojono ini selain melihat dari kanvas, di sketsanya banyak misterinya, banyak hal-hal yang sangat detail, penuh dengan riset," sebut Adrian Zakhary.
Adrian juga menyebut Sudjojono sebagai Leonardo da Vinci-nya Indonesia dari sisi kreativitasnya. Dirinya pun berharap seniman-seniman muda Indonesia bisa mengembangkan karya-karya Sudjojono ke dalam bentuk digital art, seperti NFT.
“Dan yang menurut aku menarik dari ini pada akhirnya beliau memang punya sisi kreatifnya, bahkan mungkin saya melihat bahwa Sudjojono seperti da Vinci yang sangat detail,” sebut Adrian.
“Mungkin nanti ada satu anak Indonesia yang bisa melihat potensi ilmiah dari karya Sudjojono dalam bentuk apapun itu nantinya, seperti NFT atau digital art,” sambungnya.
Dalam sesi talkshow ini, Adrian mengatakan karya seni sebagai sebuah investasi jangka panjang atau dalam dunia saham disebut sebagai blue chip. Apalagi kalau kita mengoleksi karya seni seorang maestro yang punya nilai sejarah.
"Kalau di seniman kalau kita ngomongin blue chip mungkin kita akan melihat jangka panjangnya, kita bisa melihat masa lalunya gimana dan prediksi masa depannya gimana, untuk mengetahui itu kita harus melihat historynya, percaya dengan history, karya maestro itu akan abadi," kata Adrian.
Dengan mengoleksi karya seni atau blue chip, Adrian menyebut seseorang sudah berperan dalam menjaga kedaulatan bangsa.
"Dengan kita mengoleksi blue chip itu kita turut serta menjaga kedaulatan bangsa kita, karena kita menjaga memory di dalam ruangan kita," sebut Adrian.
MAJA Labs sendiri turut meramaikan ArtMoments Jakarta 2024 dengan hadir di booth C3. Di booth tersebut, MAJA Labs berkolaborasi dengan brand Modderfathers.
Baca Juga: Dibuka Hari Ini, ArtMoments Jakarta 2023 Gaet Puluhan Galeri Lokal hingga Mancanegara
Dimana spesial pada ArtMoments Jakarta 2024, Modderfathers menjajakan jam tangan modifikasi yang dilukis langsung oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Share to:
Related Article
-
Adrian Zakhary Ungkap Asal Usul Nama MAJA Labs, Ternyata Bawa Spirit Kebangsaan
Adrian Zakhary|November 07, 2024 13:00:00