Berikut adalah analisa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 versi stronacci Internasional. Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak sejak Sabtu, 9 Januari 2021. Untuk mengetahui sebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 beberapa waktu lalu, pilot Gema Goeyardi pun memaparkan analisisnya yang diunggah melalui channel YouTube Astronacci International. Ia mengungkap beberapa faktor yang kemungkinan menjadi penyebab utama pesawat tersebut jatuh.
BACA JUGA: Fakta-fakta Analisa Pesawat Tua SRIWIJAYA SJ-182 oleh Vincent Raditya, Wajib Tahu Gaes!
Perlu diketahui gaes, analisa jatuh Sriwijaya Air oleh Astronacci International ini hanyalah analisa awal dan bukan analisa KNKT atau official investigation report. Analisa ini digunakan sebagai edukasi agar masyarakat tak salah kaprah soal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 beberapa waktu lalu. Berikut adalah analisa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 versi stronacci Internasional. Faktor cuaca buruk?
Saat Sriwijaya SJ-128 di wilayah Soekarno Hatta memang sedikit gerimis. Berdasarkan catatan Metar Report yang dipaparkan Kapten Gema, 15 menit sebelum SJ-128 take off, cuaca sepanjang 5 mil di sekitar bandara tercatat anginnya 7 knot, namun ada thunderstorm rain. Namun, bukan berarti cuaca ini menjadi penyebab pesawat tersebut jatuh. Pasalnya cuaca seperti itu masih normal untuk menerbangkan pesawat. "Bukan berarti wheaternya (pesawat) tidak bisa diterbangkan," ungkap Kapten Gema. Analisis Jatuh Vertikal dan Berputar
Kapten Gema menemukan sebuah kejanggalan saat pesawat SJ-128 terbang di ketinggian sekitar 5,400 ft dengan kecepatan 115 knots. Menurut data yang ia dapat dan analisis, saat pesawat memasuki 10.000 ft dengan climbing di 512 feet per minute dan headeing 23 derajat, pesawat tersebut tiba-tiba drop -4.544 feet per minute dengan heading 6 derajat. Artinya, pesawat tersebut mulai miring ke kiri.
BACA JUGA: 10 Spesifikasi dan Fakta Pesawat SJ182 Boeing 737-500, Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak
Pesawat drop dan berputar
Pada detik-detik berikutnya, pesawat tersebut belok ke kiri lebih dahsyat lagi, yakni lebih dari 30 derajat. Gak cuma itu aja, vertical speed pesawat itu pun makin turun di angka 27.392 derajat. Kapten Gema menduga bahwa pesawat SJ-182 ini mengalami spin (berputar) ke kiri sambil menurun. "Sambil turun sambil muter. Ini yang saya duga terjadi spin," ungkap Kapten Gema.
Data terakhir radar pesawat Sriwijaya SJ-128
Namun anehnya, saat pesawat tersebut drop dan makin turun, di ketinggian 5.400 kaki, pesawat tersebut kembali terbang naik di kecepatan 115 knots, kecepatan vertikal 22.912 feet per minute dengan heading 11 derajat. Artinya, yang tadinya pesawat membelok ke kiri, pesawat ini kemudian kembali belok ke kanan dan naik. Inilah data terakhir dari radar pesawat yang tercatat, kemudian hilang kontak. Beragam pertanyaanpun muncul di benak Kapten Gema. Ia pun menunggu pihak KNKT untuk mengungkap kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ-128 yang sebenarnya.
BACA JUGA: Sosok Profil Oke Dhurrotul Jannah Pramugari Sriwijaya Air SJ 182, IG Story Terakhir Gak Disangka
Nah itulah analisa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 versi stronacci Internasional. Hingga kini, semua pihak masih menunggu pihak KNKT untuk angkat suara dan memberi keterangan lengkap dari sebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak sejak Sabtu, 9 Januari 2021. Buat kamu yang penasaran dengan penuturan lengkapnya, tonton videonya berikut ini.
Share to:
Related Article
-
Bikin Ngakak! Ini 5 Momen Pandji Pragiwaksono FaceTime Bareng Netizen
Viral|April 16, 2020 12:48:10