Komisaris Milenial PTPN VIII Adrian Zakhary berbagi sharing dengan para mahasiswa'i kampus IBLAM baru yang sedang mengikuti PKKMB secara virtual zoom.
Adrian Zakhary memaparkan bagaimana tantangan revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital yang terjadi saat ini. Ada sekitar 10 bagan industri 4.0 dalam era disrupsi teknologi yang disebut gabungan antara domain fisik, digital dan biologi.
Pertama adalah Internet Of Things atau benda-benda yang terkoneksi dengan internet. Seperti lampu yang bisa menyala sendiri hingga jam yang terkoneksi dengan internet. Artificila Intelligence adalah situasi ketika kita mencari sesuatu hal dengan browsing namun ketika kita membuka media sosial tiba-tiba muncul iklan dengan postingan barang yang sebelumnya kita cari melalu jejaring internet.
Ada juga New Materials, Big Data, Robotics hingga Genetic Editing yang menjadi kontroversi terkait pengeditan genetik untuk memodifikasi orang sakit untuk kedepannya lebih kebal.
Intinya Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dan teknologi digital.
Menurut Komisaris Milenial PTPN VIII ini juga kampus mempunyai peran untuk menggerakan sebuah inovasi. Seperti STIH IBLAM yang memiliki peran untuk mendorong penguatan ekonomi nasional.
Selain itu, Adrian Zakhary juga mengatakan bahwa peran kampus lainnya adalah untuk menjembatani datangnya inovasi-inovasi baru di Indonesia. Sehingga jika semua berhasil dilaksanakan, bisa mendorong kekuatan ekonomi nasional, dan bisa membuat Indonesia menjadi lebih maju.
Adrian Zakhary juga mengatakan bahwa semua orang lahir dan hidup di era-era yang berbeda, seperti ada era gen X, Milenial dan juga gen Z. Namun, saat ini di era digital khususnya di saat pandemi seperti ini, semua orang dipaksa untuk mengenal teknologi dan menerima teknologi.
Adrian Zakhary mengingatkan kepada para mahasiswa STIH IBLAM, ketika ada inovasi atau teknologi baru, jangan langsung menolaknya. Harus dilihat sisi postifnya dari inovasi atau teknologi baru tersebut. Seperti aplikasi TikTok yang kini bisa dijadikan bahan pembelajaran dan edukasi.
Adrian Zakhary juga mengingatkan kepada mahasiswa IBLAM, untuk tidak terjebak dengan istilah teknologi dan informasi. Mereka harus tahu betul arti dan istilah tersebut, agar tidak terjadi salah pengartian.
Untuk memberikan contoh bagaimana seorang pemimpin yang visioner, Adrian Zakhary mengambil contoh dari Presiden Jokowi, dimana ia berkata bahwa Presiden Jokowi merupakan orang yang visioner. Dimana pembangunan jalan layang yang bisa berguna untuk mengatasi kemacetan antara Jakarta ke Bandung.
Selain itu, dari segi leadership, Presiden Jokowi sudah berjalan, dilhat bagaimana ia menyatukan senior-senior di kabinet pemerintahannya. Selain itu, Presiden Jokowi mempunyai intelektualitas, stabilitas emosi yang terkendali, ketegasan, kemampuan manajerial yang bagus dan integritas moral.
Adrian Zakhary juga memberikan beberapa kriteria pemimpin masa kini, dimana ia menyingkatnya dengan sebutan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Dalam perjalanannya kampus menjadi seorang yang profesional, Adrian Zakhary menemukan terdapat empat hubungan yang ia alami sendiri, yakni:
1. Pengalaman DSS, visual basic, dan management, membawanya menjadi orang yang aktif dalam transformasi era digital.
2. Pengalaman organisasi kampus, membawanya menjadi orang yang memiliki kempuan manajemen.
3. Pengalaman dibidang radio, televisi, menjadi MC, dan public speaking, membawanya menjadi orang yang terorganisasi.
4. Pengalaman kampus, bekerja, dan BIZ sejak tahun 2004, membawanya menjadi orang yang memiliki mental seorang entrepreneur.
Share to:
Related Article
-
Makin Optimis, Komisaris Milenial Adrian Zakhary Ungkap 3 Pondasi Digitalisasi PTPN, Perkebunan Go Digital!
Adrian Zakhary|June 26, 2020 18:33:02