Inilah fakta salju satu-satunya di Indonesia yang disebut-sebut akan hilang pada tahun 2025. Seperti ini kata BMKG.
Perubahan iklim dan pemanasan global kini semakin nyata dan terlihat. Berbagai gejala yang kini terjadi diantaranya seperti cuaca ekstrem, permukaan air laut global yang naik dan masih banyak lagi.
Selain itu, fenomena tersebut juga membuat beberapa tempat ikonik kehilangan ciri khasnya. Salah satunya seperti Puncak Jayawijaya Indonesia yang memiliki salju abadi.
BACA JUGA: 5 Makanan Khas Idul Fitri di Berbagai Daerah Indonesia, Ada Rendang hingga Ayam Woku
Salju satu-satunya di Indonesia akan hilang
Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pada Juni 2010 ketebalan es di Puncak Jayawijaya, Papua, mencapai 31,49 meter. Ketebalan es di Jayawijaya terus berkurang seiring dengan waktu.
Sepanjang tahun 2010 hingga 2015, ketebalan es di Puncak Jayawijaya berurang hingga 5,26 meter. Artinya, dalam setahun, es di Puncak Jayawijaya berkurang sekitar 1,05 meter.
Tak hanya itu, dari 2015 hingga 2016, ketebalan es di puncak Jayawijaya berkurang hingga 5,7 meter akibat El Nino yang sangat kuat.
BACA JUGA: 5 Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia, Bikin Nostalgia Gaes
Diprediksi menghilang pada 2025
Memasuki tahun 2021, ketebalan es terus berkurang hingga mencapai 23,46 meter. Jika dilihat dari data-data tersebut, BMKG memprediksi bahwa salju abadi di Puncak Jayawijaya akan menghilang selamanya pada tahun 2025 mendatang.
"Diprediksi tahun 2025, es di Puncak Jaya sudah punah, sudah tidak ada lagi. Dan saat ini kondisinya tinggal 1 persen luas area es di sana. Dari 200 km persegi, sekarang tinggal 2 km persegi," ungkap Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG dalam rapat bersama Komisi V DPR RI.
Seperti diketahui bersama, Puncak Jayawijaya adalah satu-satunya tempat di Indonesia yang diselimuti oleh salju karena ketinggiannya mencapai 4.884 mdpl.
Puncak Jayawijaya ini juga menjadi incaran para pendai gunung dari berbagai wilayah dunia. Pasalnya, Jayawijaya adalah satu dari tiga lokasi gunung bersalju di daerah tropis yang ada di dunia. Sayangnya, salju abadi tersebut diprediksi akan segera menghilang.
Dampak perubahan iklim
Menurut Dwikorita, menyusutnya es di Puncak Jaya dari tahun ke tahun disebabkan oleh perubahan iklim yang juga berpengaruh pada kenaikan suhu udara secara global.
Dalam penelitian BMKG, proyeksi suhu udara maksimum hingga tahun 2100 atau akhir abad 21 akan terjadi di seluruh pulau besar di Indonesia termasu, Papua, Sumatera, Jawa, NTT, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Untuk itulah, jika kita tak segera melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim, maka suhu udara global akan terus naik dan kenaikan suhu tersebut diperkirakan mencapai 4 derajat celcius.
"Jadi ini 4 kali lipat dari pemanasan yang terjadi di saat ini. Saat ini di beberapa wilayah kenaikan suhu terjadi di 1 derajat celcius, ada beberapa wilayah masih di bawah 1 derajat celcius," kata Dwikorita.
BACA JUGA: 5 Tradisi Sambut Malam Takibaran di Beberapa Daerah Indonesia, Unik dan Penuh Makna Gaes
Itulah fakta terkait salju satu-satunya di Indonesia yang diprediksi akan hilang pada tahun 2025 mendatang.
Share to:
Related Article
-
Sinopsis dan Daftar Pemain Film The Architecture of Love, Hadirkan Putri Marino dan Nicholas Saputra
Update|October 21, 2023 11:30:00