Wisnutama kini sedang mengembangkan teknologi metaverse di Indonesia melalui platform Jagat Nusantara atau Jagat.io.
Wishnutama menyebutkan bahwa di Jagat Nusantara kita bisa melakukan banyak hal, mulai dari nonton bareng (nobar) film hingga menggelar konser virtual.
Baca Juga: Bagikan Pengalaman Kerja di Amerika, Wishnutama Ingatkan Generasi Muda Indonesia untuk Hargai Waktu
Potensi Metaverse di Indonesia Saat Ini
Potensi metaverse di Indonesia saat ini kian mulai mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Hal ini terlihat dari peluang bisnisnya yang sudah meluas ke berbagai sektor, mulai dari industri fashion, properti, pendidikan, kesehatan, pariwisata hingga kuliner.
Metaverse saat ini dianggap sebagai evolusi berikutnya dari internet dan dikenal sebagai suatu teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Teknologi ini memungkinkan setiap orang untuk berinteraksi secara virtual dengan orang lain.
Penerapan teknologi metaverse pun kini mulai digunakan oleh dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pertamina (Persero) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Kedua perusahaan pelat merah ini melakukan pengembangan teknologi metaverse untuk membangun Center of Excellence dalam Virtual Learning yang bernama metaNesia.
Wishnutama Luncurkan Jagat Nusantara
Menyadari potensi pasar yang besar, pada 28 Oktober 2022 lalu, Wishnutama resmi meluncurkan Jagat Nusantara atau Jagat.io di Djakarta Theater. Jagat Nusantara ini dihadirkan melalui PT Avatara Jagat Nusantara.
Jagat Nusantara sendiri merupakan platform dunia virtual pertama di Indonesia yang terhubung dengan kota nyata, yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wishnutama sebagai Founding Chairman Jagat mengatakan bahwa ide membangun metaverse ini telah muncul sejak 2021, tetapi dirinya tidak ingin mengumbar gagasan itu karena belum terrealisasikan.
"Saat itu, kami memang tidak mau banyak ngomong, tetapi kerjakan dulu. Karena kalau belum terwujud jangan banyak ngomong dulu apalagi teknologi ini kompleks banget, kami ingin memproyeksikan dan mencoba formulasikan dan melihat metaverse itu seperti apa dulu,” ujarnya.
Wishnutama melihat tren metaverse akan dimulai di 2023 ini, dimana kehidupan akan makin didominasi oleh teknologi dan digitalisasi sehingga Indonesia harus bersiap berkompetisi menangkap peluang dengan cepat dan tepat.
"Oleh karena itu, melalui Jagat Nusantara kami berupaya berkompetisi melalui kreativitas dan inovasi kita coba wujudkan sebuah platform social immersive (lingkup sosial) berbasis web dan mobile yang menghubungkan pengguna dengan dunia virtual," ujarnya.
Bisa Nobar Film hingga Konser Virtual
Melihat tren metaverse yang baru dimulai, Wishnutama melihat Jagat Nusantara berpotensi untuk dibilang sebagai the next generation of social media (generasi penerus media sosial).
Wishnutama yang dikenal dengan pemikirannya yang visioner juga meyakini akan tiba masa masyarakat dapat memanfaatkan Jagat untuk mengadakan rapat, pertemuan, nobar film, konser virtual, pertunjukan dan showcase karya digital, dan interaksi imersif lainnya, baik melalui gawai maupun situs web.
Meski tak bertujuan ke politik, melihat Gen Z yang kini mulai melek politik, Wishnutama juga mengatakan segala hal yang berkaitan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti, seperti kampanye dan lain-lainnya juga bisa dilakukan di metaverse melalui Jagat Nusantara.
"Sebenarnya targetnya tidak ke politik, karena target kami kebermanfaatan agar bisa saling berkolaborasi melalui jagat metaverse ini. Namun, pengguna tentunya sudah kami targetkan ke anak muda yang kami targetkan Gen Z, Milenial, Gen Alfa yang juga sekarang melek [politik] jadi potensi ke sana bisa juga. Namun, terdekat kami akan membuat next commerce potensinya bisa hadir pada 2023 yang paling memungkinkan, kemudian edutech, bisa membuat podcast juga," katanya.
Wishnutama bersama timnya juga akan terus mengembangkan Jagat Nusantara ini secara bertahap dengan mengumpulkan berbagai masukan dan menganalisis perilaku in-app dari pengguna untuk membuat lebih banyak inovasi sebagai platform inklusif.
"Ujungnya, kami juga percaya bahwa teknologi ini harus berdampak pada ekonomi rill sehingga metaverse bisa berkontribusi agar tercipta ekonomi baru. Ini memang mimpi tinggi dan teknologinya tidak mudah, tetapi bukan membuat kami putus asa. Kami ingin membuat suatu perbedaan dan merealisasikannya," pungkasnya.
Share to:
Related Article
-
Hadir Dalam Rakornas KEMENKOP UKM, Presiden Jokowi Optimis Percepatan Transformasi Digital 2024
Joko Widodo|March 28, 2022 15:49:39